Minggu, 09 November 2014

Jurnal Organisasi


Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin,metode, lingkungan), sarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam organisasi kita dapat memperoleh ilmu, teman dan juga pengalaman yang bisa menjadikan kita berubah menjadi lebih aktif berfikir dan juga menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang bagus untuk masa mendatang yang akan diterapkan pada masyarakat dan organisasi itu sendiri.
Berorganisasi memaksa kita untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pemecahan masalah yang didefinisikan sebagai keterlibatan atau mental pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
Organisasi juga dapat membuat kita berada dalam lingkungan pergaulan yang luas yang memungkinkan kita lebih banyak mempunyai teman,dalam berorganisasi kita dapat melatih karakter kepribadian kita dalam bersosialisasi,mengambil keputusan,mengeluarkan pendapat dll.

Sumber :
http://jurnalilmiahtp.blogspot.com/2013/11/kepemimpinan-pengembangan-organisasi.html

Sabtu, 01 November 2014

KOST MANIS - KOST MENYEBALKAN





Sudah 1 tahun ternyata aku menjadi anak rantau alias ngekos di kota Depok ini. Setelah memutuskan untuk berkuliah di Universitas Gundarma aku pergi meninggalkan kota kelahiranku Karawang yang sudah 18 tahun aku dan orangtua tinggal disana. Sedikit ingin menceritakan kembali pengalaman untuk yang pertama kali aku memulai nge kos.

Pada tanggal 15 September 2013 tepat hari minggu semua barang keperluan kosan termasuk koper baju-baju, kipas angin,ember,tv,dispenser dan sebagainya sudah siap dan tinggal dimasukan ke dalam mobil. Banyak sekali barang yang aku bawa sampai papah bilang “ade mau ngekos apa berumah tangga bawaannya segini banyak?” aku hanya tertawa mendengar celotehan dari papah. Sampai sudah di kota Depok jl margonda raya gang kapuk kosan putrid Bukit Gardenia. Aku, mamah,papah dan kakakku membantu memindahkan barang-barang kedalam kamar kosan setelah semuanya rapihn tak lama mereka berpamitan pulang karena sudah sore. Aku benci perpisahan walau aku masih bisa pulang ke rumah tapi untuk beberapa tahun belakangan ini lebih banyak tinggal di kosan sendiri tanpa orangtua lagi, mamah papah dan kakakku pamit untuk pulang aku dipeluk dan cium di beri nasihat agar hati-hati jaga diri baik-baik engga boleh nakal ya nasihat sewajarnya orang tua kepada anaknya yang sekarang belajar memulai hidup mandiri.

Malam pertama di kosan sepi aku belum punya teman di sinih sempat mau nangis tapi aku berpikiran anggap saja ini kamarku di rumah ada mamah papah kok. Pertama tidur aku tidak nyenyak selalu kebangun mungkin belum beradaptasi dengan kamarku yang baru ini. Ke esokan paginya saat aku membuka mata terlintas di pikiranku “ko aku bisa ya ngekos sejauh ini dari orangtua yang selama ini aku di rumah selalu di sediakan ga pernah melakukan sendiri dan sekarang aku sudah di kosan harus serba sendiri dan tidak terasa aku kini sudah jadi mahasiswa” tak lama air mataku turun deras pertama aku  nangis dan tiba-tiba ingin pulang tapi aku harus tahan rasa itu karena ini baru aku melangkah hidupku yang sebenarnya. SEMANGAT!

Setelah beberapa bulan menjalani sebagain mahasiwa dan anak kosan aku mulai kebingungan untuk mengatur uang karena terbiasa di rumah aku tipekal orang yang boros dan tidak perduli kalau uang abis ya tinggal minta lagi. Tapi kali ini beda aku boros disini besok mau makan apa? Besok ke kampus naik apa? Minta lagi? Tentu tidak mungkin. Dari sini aku belajar menghargai uang belajar susah tenyata mencari uang, walau teman teman kampusku suka menggoda untuk pergi ke mall makan yang enak enak,membeli sesuatu yang unik, nonton film yah aku seringkali tergoda. Karena belum terbiasa akhirnya aku mengeluh pada diriku sendiri kesal dengan dirikun sendiri sifatku harus berubah karena sebagian hidup aku berbeda bukan semua yang aku pengen serba ada serba tersedia habis tinggal meminta lagi.

Mempergunakan dapur kosan agar hemat bias juga, saat awal bulan aku bias membeli seperti makanan istant yang tinggal di goreng saja seperti ayam goreng, kentang goreng, nugget, sosis mie instant. Ya lumayan untuk sesekali makan di kosan tak perlu keluar uang karena tengah malam perut ini selalu kelaparan dan tidak bias tidur kalau belum kenyang. Kenal yang namanya awal bulan makan enak akhir bulan makan mie instant saja? Bagiku tidak begitu karena pola makanan ku ya tergantung selera  makan mie instant tidak harus di akhir bulan Karena uang bulanan sudah menipis. Di kampus aku suka mebawa bekel makan bersama teman teman ya walau mereka membawa bekel bikin makanan sendiri sedangkan aku? Membawa bekel makan iya tapi makanannya dari warteg. Ya namanya juga anak kosan baru mana bias aku masak pagi pagi… memang ini kerugianku sewaktu masih di rumah selalu malas yang hanya bias mengandalkan mamah dan pembantu. Sempat diledek oleh teman saat aku mebawa bekel makan “ran bawa bekel makan? Di masakin sama siapa cieeee” aku hanya menjawab “di masakin sama ibu warteg” serentak teman temanku tertawa ledek dan akupun ikut tertawa hahahaha.

Ada beberapa pengalaman tentang kecerobohanku selama di kosan, seperti ATM tertetalan oleh mesin ATM, kunci kosan ilang disaat uang sedang jatuh sakit, lupa bangun sahur karena hp mati sepertinya ada beberapa lagi tapi aku lupa hehehe. Dari yang pertama ATM ketelen itu sebenernya bukan salah aku itu mesin ATMnya yang sedang eror mungkin. Siang itu saya hanya memakai kaos celana panjang sandal jepit untuk mengambil uang di ATM sebrang gang kosan. Saat uang sudah saya ambil tiba-tiba atm ku keluar hanya setitik tidak bias aku raih sedikitpun oleh tangan. Panik,bingung, yasudah akhirnya pasrat “tuutuutuuut” tertelan lah mesin ATM. Begitu paniknya beberapa orang dating dan menanyakan kenapa, lalu aku dibertihu agar langsung ke BANK saja untuk mengurusi tidak ambil keputusan lain aku langsung naik angkot dan menelfon temanku agara menyusuli membantu aku baru sadar bank nya aja aku gatau dimana. Celaka lah aku, langsungku Tanya supir angkot dan ternyata bank nya sudah terlewat lalu aku turun disitu menyebrang dan naik angkot lagi (arah balik) sampai di bank dengan ngos-ngosan keringat dingin satpam bertanya “ ada yang bias saya bantu?” dengan entengnya aku bilang “ atm saya ketelen pak” dan satpam itu bilang kalau amu mengurusi mesin atm harus membawa kartu tabungan. Bagus! Kartu tabungan ada di kosan alhasil aku balik ke kosan lagi dengan naik angkot, karena kosanku dari depan jauh sekali langsung aku naik ojeg mengambil buku tabungan dam balik lagi ke bank. Semuanya beres Alhamdulillah lega sekali walau kembali lagi niatnya mau mengirit tapi malah keluar uang banyak untuk mengurusi ATM dan naik ojeg serat angkot angkot. Ambil positifnya mungkin aku kurang amal kurang berbagi sesame yang kurang membutuhkan.

Pengalaman kecerobohan ku selanjutnya yaitu kunci kamar kosan ilang. Pulang kampus dengan biasanya saat memasuki kosan mengambil kunci di saku celana tiba tiba ZONK! Di tas dimanapun tidak ada kunci. Lemes panik lagi selalu panik dan pastinya dalam hati menceletuk “ kecerobohan apalagi sih ran yang lo lakuin?!!” mau nangis rasanya. Bingung mesti gimana karena yang ilang ini kunci duplikat nya sebelumnya sudah pernah ilang hehehe *tepok jidat* akhirnya aku merengek meminta solusi dengan kaka senior ku dikosan namanya kak “tyka” tak lama kak tyka bilang “coba ke depan sevel ran disitukan ada ahli kunci siapa tau bisa” aku hanya menjawab “ohiyaya tapi jauh banget kak jalannya itu loh,aduuuh….” Kunci ilang masih sempet sempetnya menegeluh kelalakuan deh rani. Kak tyka menjawab “yeh demi masuk kamar ran hayo semangat” akhirnya aku jalan ke depan untuk ke ahli kunci, YES BISA! Kata abangnya “tapi mahal mba 60.000 rb soalnyakan di panggil dan dibuat. Aku hanya menjawab “iya mas gapapa” lemes karena di dompet tersisa 63.000 rb mau nangis mau ketawa juga mau mau deh pokoknya….setelah di obrak abrik pintu akhirnya aku punya kunci kosan baru lagi seneng bisa masuk ke kamar sedih karena sisa uang yang tinggal 3000 rb. Kesel banget disitu sama diri sendiri kenapa sih ada aja barang yang ilang sama kecerobohan aku nangis lah.

Saat sedang bulan puasa ini pertama kali aku menjalankan puasa sendiri di kosan buka puasa sendiri cari makan seadanya tidak seperti di rumah kalau buka puasa rame dengan makanan minuman yang enak enak. Saat sahur untuk yang keberapa seperti biasanya aku memasang alarm jam 03.15. Tidur saat itu nyenyak sekali sampai pada saatnnya aku membuka mata melihat jam ZONK! Jam 07.00 kaget bukan main panik lagi panik lagi langsung melek nyawa langsung kekumpul semuanya. Liat hp tenyata mati pantes alarm engga bunyi kesel tingkat akhir mau nangis juga ini gimana belum minumseteter pun disitu aku langsung niat puasa bismillah pasti bisa kuat kuat! Aku bingung seharian di kosan mesti ngapain takut terasa lapar tapi bismillah minta ridho sama Allah buat di kuatin. Allhamdulillah samapi bedug adzan maghribpun dating akupun bisa berbuka puasa walau 
 tanpa sahur.

Banyak hikmah dan pelajaran yang aku ambil dari selama satu tahun mengekos di Depok. Terkadang kosan itu manis memberikan banyak pelajaran hidup yang berharga dan kadang kosan itu berubah menyebalkan karena merasakan “home sick” alias kangen rumah. Beberapa kutipan pelajaran yang aku ambil dimulai dari lebih menghargai uang, teliti dalam segala hal,belajar mandiri yang tidak bisa selamanya mengandalkan orang lain. Itu berat memang bagi aku yang selama ini hanya mengentengkan dan ketergantungan tapi ini hidupku yang baru dan aku harus bisa menjalaninya SEMANGAT!^^