Sabtu, 29 April 2017

Dampak Teknologi Informasi Terhadap Proses Audit


MAKALAH
DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PROSES AUDIT

Disusun oleh :
·       Nathasa Gresy (16113358)
·       Segita Ajeng (18113337)
·       Rani Puspita (17113286)


Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2017



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan teknologi informasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Teknologi informasi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi yang membantu kita dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau memberikan informasi.Teknologi informasi (Information Technology) bisa disingkat TI, IT atau Infotech.
Kemajuan TI telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi keuangan. Oleh karena itu auditor akan menemukan suatu keadaan dimana data tersimpan lebih banyak dalam media elektronik dibanding media kertas. Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan IT system-nya dalam mengelompokkan, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan.
Tidak ada perbedaan konsep audit untuk IT system yang kompleks maupun sistem pencatatan manual, yang berbeda adalah metode-metode spesifik yang cocok dengan situasi sistem informasi akuntansi yang ada. Pemahaman ini diperlukan untuk mendapatkan pemahaman pengendalian internal yang baik agar dapat merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
Penggunaan TI dapat meningkatkan pengendalian internal dengan menambahkan prosedur pengendalian baru yang dilakukan oleh komputer dan dengan mengganti pengendalian yang biasanya dilakukan secara manual yang rentan terhadap kesalahan manusia. Disaat yang sama, TI dapat menimbulkan risiko-risiko baru, yang dapat diatasi klien dengan menggunakan pengendalian khusus terhadap sistem TI.
Oleh karena itu disini kami akan menekankan risiko-risiko khusus terkait dengan sistem TI, mengidentifikasi pengendalian-pengendalian yang dapat diterapkan untuk mengatasi risiko-risiko tersebut serta menjelaskan bagaimana pengendalian terkait TI dapat berpengaruh terhadap pengauditan.



B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal?
2.      Bagaimana risiko-risiko yang muncul akibat penggunaan sistem akuntansi berbasis teknologi informasi?
3.       Bagaimana pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dapat mengurangu risiko-risiko TI?
4.       Bagaimana pengendalian internal dapat memengaruhi pengujian auditor terhadap pengendalian aplikasi?
5.       Bagaimana masalah-masalah terkait sistem e-commerce dan sistem teknologi informasi khusus lainnya?

C.    TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui teknologi informasi dapat meningkatkan pengendalian internal
2.      Untuk mengetahui risiko-risiko yang muncul akibat penggunaan sistem akuntansi berbasis teknologi informasi
3.      Untuk mengetahui pengendalian umum dan pengendalian aplikasi dapat mengurangu risiko-risiko TI
4.       Untuk mengetahui pengendalian internal dapat memengaruhi pengujian auditor terhadap pengendalian aplikasi.
5.      Untuk mengetahui masalah-masalah terkait sistem e-commerce dan sistem teknologi informasi khusus lainnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    BAGAIMANA TEKNOLOGI INFORMASI MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL
Sebagian besar entitas, termasuk perusahaan keluarga berukuran kecil,mengandalkan TI untuk mencatat dan memproses transaksi bisnis. Akibat kemajuan TI yang luar biasa,perusahaan yang relatif kecilpun bahkan menggunakan komputer pribadi dengan perangkat lunak akuntansi komersial untuk menjalankan fungsi akuntansinya. Fungsi Akuntansi yang menggunakan jaringan TI yang rumit,internet,dan fungsi TI terpusat sekarang sudah merupakan hal yang umum dilakukan dimana pun. Beberapa perubahan dalam pengendalian internal yang disebabkan oleh integrasi TI ke dalam sistem akuntansi.
Pengendalian komputer menggantikan pengendalian manual. Keunggulan yang paling tampak dalam TI adalah kemampuannya untuk menangani transaksi bisnis yang kompleks dalam jumlah yang besar dengan efisien. Karena komputer memproses informasi secara konsisten, sistem TI dapat mengurangi salah saji dengan mengganti prosedur yang biasanya dilakukan secara manual dengan pengendaliaan-pengendalian yang terprogram yang menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol untuk setiap transaksi yang diproses.
Menyediakan informasi dengan kualitas yang lebih tinggi. Aktivitas-aktivitas TI yang kompleks biasanya diatur secara efektif karena komleksitas mengharuskan adanya pengaturan, prosedur dan dokumentasi yang efektif

B.    DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PROSES AUDIT
Para auditor bertanggung jawab untuk mendapatkan pemahaman atas pengendalian internal, mereka harus memiliki pengetahuan mengenai pengendalian umum dan aplikasi, apakah klien menggunakan aplikasi TI yang sederhana atau yang kompleks. Pengetahuan akan pengendalian umum meningkatkan kemampuan auditor untuk mengukur dan mengandalkan pengendalian aplikasi yang efektif untuk mengurangi risiko pengendalian untuk tujuan audit yang terkait. Bagi auditor perusahaan publik yang harus menerbitkan opini atas pengendalian intrenal terhadap laporan keuangan, pengetahuan terhadap umum maupun pengendalian aplikasi merupakan hal yang penting.
Pengaruh Pengendalian Umum Terhadap pengendalian
Auditor harus mengevaluasi efektivitas pengendalian umum sebelum mengevaluasi pengendalian aplikasi. Pengendalian umum memiliki dampak yang luas terhadap efektivitas pengendalian aplikasi, sehingga auditor harus mengevaluasi pengendalian tersebut terlebih dahulu sebelum menyimpulkan apakah pengendalian aplikasinya efektif.
Pengaruh Pengendalian Umum terhadap Aplikasi Sistem Secara keseluruhan. Pengendalian umum yang tidak efektif menghasilkan potensi salah saji material pada seluruh aplikasi sistem, tanpa melihat kualitas dari setiap pengendalian aplikasi. Sebagai contoh, Jika tugas-tugas TI dipisahkan dengan tidak memadai, misalnya operator komputer yang juga bekerja sebagai pemrogram dan memiliki akses terhadap program-program dan arsip-arsip komputer, auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya program perangkat lunak atau perubahan arsip data yang tidak diotorisasi dapat menunjukkan adanya transaksi-transaksi fiktif atau  data yang tidak sah penghapusan dalam akun-akun seperti penjualan, pembelian dan gaji yang tidak sah. Demkian pula, jika audior memperhatikan bahwa arsip data tidak di jaga dengan memadai, auditor dapat menyimpulkan terdapat resiko kehilangan data yang signifikan untuk setiap kelompok transaksi yang mengandalkan data tersebut untuk melakukan pengendalian aplikasi.
Di sisi lain, jika pengendalian umum efektif,auditor dapat menempatkan keandalan yang lebih besar pada pengendalian aplikasi.Auditor kemudian dapat menguji pengendalian aplikasi untuk efektivitas operai dan mengendalkan hasilnya untuk mengurangi pengujuan substansif.
Pengaruh Pengendalian Umum Terhadap perubahan Perangkat lunakPerubahan klien terhadap aplikasi perangkat untuk, memengaruhi kepercayaanauditor terhadap pengendalian otomatis. Ketika klien mengubah perangkat lunaknya, auditor harus mengevaluasi apakah pengujian tambahan diperlukan. Jika pengendalian umum efektif, auditor dapa dengan mudah mengidentifikasi kapan perubahan perangkat lunak dilakukan.

Dampak dari Pengendalian TI Terhadap risiko Pengendalian dan Pengujian substansif.
Menghubungkan Pengendalian TI dengan Tujuan Audit Terkait transaksi Biasanya auditor tidak menghubungkan pengendalian dan kekurangan-kekurangan dalam pengendalian umum kepada tujuan audit terkait transaksi spesifik.Karena pengendalian umum memengaruhi tujuan audit dalam beberapa siklus, jika pengendalian umum tidak efektif, kemampuan auditor untuk mengandalkan pengendalian aplikasi untuk mengurangi resiko pengendalian dalam semua siklus akun akan menurun.Sebaliknya, jika pengendalian umum efektif, akan meningkatkan kemampuan auditor untuk mengandalkan pengendalian aplikasi untuk semua siklus.
Pengaruh pengendalian TI Terhadap Pengujian substansif Setelah mengidentifikasi pengendalian aplikasi spesipik yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko pengendalian, auditor dapat mengurangi pengujian substansif. Sifat sistematis dari pengendalian aplikasi otomatis memungkinkan bagi auditor untuk mengurangi ukuran sampel yang digunakan untuk menguji pengendalian tersebut baik dalam audit atas laporan keuangan.
Pengaudauditan dalam Lingkungan TI yang Tidak Terlalu Kompleks
Banyak organisasi yang merancang dan menggunakan perangkat lunak akuntansi untuk memproses transaksi-transaksi bisnis mereka sehingga dokumen-dokumen sumbernya dapat dilihat kembali dalam bentuk yang mudah di baca dan dapat di telusuri dengan mudah di sepanjang sistem akuntansi hingga output-nya. Sistem semacam itu mesih mempertahankan banyak dokumen sumber tradsional seperti dokumen permintaan pembelian pelanggan, catatan pengiriman dan peneriman barang, serta faktur penjualan dan pembelian. Perangkat lunak tersebut juga menghasilka cetakan jurnal dan buku besar yang memungkinkan auditor untuk menelusuri transaksi melalui catatan-catatan akuntansi. Pengendalian internal dalam sistem ini sering kali melibatkan perbandingan catatan yang di hasilkan komputer dengan dokumen-dokumen sumber yang di lakukan oleh personel klien.
Banyak organisasi dengan lingkungan TI yang tidak kompleks sering kali sangat mengandalkan komputer-komputer mikro untuk melakukan fungsi sistem akuntansi.
Pengauditan Dalam Lingkungan TI yang Lebih Kompleks
Ketika organisasi memperluas penggunaan TI-Nya, pengendalian internal sering kali dimasukkan kedalam aplikasi-aplikasi yang hanya tersedia secara elektronik. Ketika dokumen-dokumen sumber tradisional seperti faktur, permintaan pengendalian, catatan penagihan, dan catatan-catatan akuntansi seperti jurnal penjualan daftar persedian dan catatan pembantu piutang dagang hanya tersedia secara elektronik, auditor harus mengubah pendekatan audit mereka.Pendekatan ini disebut dengan Pengauditan melalui komputer (Auditing through the computer).
Auditor menggunakan ketifa kategori pendekatan pengujian ketika mengaudit ketika mengaudit melalui komputer.ketiga pendekatan itu adalah pendekatan pengujian data, simulasi paralel dan pendekatan modul audit yang melekat.
Pendekatan Pengujian data Dalam pendekatan penguian data, auditor memproses oengujian data mereka sendiri dengan menggunakan sistem komputer klien dan program aplikasi untuk menentukan apakah pengendalian otomatis sudah memproses dan yang di uji dengan tepat.
Ketika menggunakan pendekatan pengujian data, auditor memilik tiga pertimbangan berikut :
·         Pengujian data harus memasukkan semua kondisi yang ingi di uji oleh auditor. auditor harus merancang data yang di uji untu menguji semuan pengendalian kuncdi berbasis komputer dan memasukkan data yang relistis yang kemungkinan manjadi bagian dari pemrosesan normal klien, termasuk transaksi yang sah dan tidak sah.
·         Program aplikasi yang diuji oleh data uji auditor harus sama dengan data yang digunakan oleh klien di sepanjang tahun.salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan menjalangkan pengujian data secara mendadak,dalam memungkan dalam waktu acak disepanjang tahun.Meskipun melakukan hal tersebut memakan biaya yang cukup mahal dan menghasilkan cukup banyak waktu. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan mengandalkan pengendalian umum klien dalam fungsi kepustakaan dan pengembangan sistem untuk meyakinkan bahwa program yang di uji adalah program yang digunakan oleh klien dalam pemrosesan transaksi sehari-hari.
·         Data yang diuji harus dihapuskan dari catatan klien. Jika auditor memproses data yang diuji ketika klien memproses trabsaksinya sendiri, auditor harus menghapus data yang diuji dalam arsip utama klien setelah pengujian selesai dilakukan auditor dapat melakukan hal itu dengan mengembangkan dan memproses data yang memiliki dampak yang berkebalikan dengan data yang uji.
Karena komplekssitas diberbagai program aplikasi klien, auditor yang menggunakan pendekatan pengujian data sering kali mendapatkan bantuan dari ahli audit komputer. Banyak KAP besar yang memiliki staf khusus yang membantu dalam menguji pengendalianaplikasi klien.
Simulasi paralel Auditor sering kali menggunakan perangkat lunak yang dikendalikan auditor untuk melekukan operasi yang sama dengan yang digunakan oleh perankat lunak milik klien, dengan menggunakan arsip data yang sama. Tujuan adalah untuk menentukan efektivitas pengendalian otomatis dan untuk mendapatkan bukti mengenai saldo akun secara elektronik.
Pendekatan Modul Audit Melekat (Embedded audit Module Apporoach)Ketika menggunakan pendekatan modul audit melekat auditor memasukkan sebuah modul audit dalam sistem aplikasi klien untuk mengidentifikasi jenis transaksi khusus. Sebagai contoh, auditor mungkin menginginkan untuk menggunakan modul melekat untuk mengidentifikasi semua pembelian yang melebihi Rp.25.0000.000 ditindak lanjuti dengan pengujian yang lebih terperinci untuk tujuan audit kejadian dan akurasi terkait transaksi.
Pendekatan modul audit melekat memungkinkan auditor untuk dapat terus menerus mengaudit transaksi-transaksi dengan mengidentifikasi transaksi aktual yang yang di proses oleh klien dibandingka dengan data yang di uji dan pendekatan simulasi paralel, yang hanya bisa dilakukan dengan pengujian berselang.
Meskipun para auditor dapat menggunakan satu atau gabungan beberapa pendekatan pengujian biasanya merekan menggunakan cara-cara berikut.
·         Menguji data untuk mengujian pengujian pengedalian dan pengujian subsanstif transaksi.
·         Simulasi, paralel untuk pemgujian sunstansif, seperti perhitungan ulang jumlah transaksi dan penjumlahan kebawah catatan tambahan di arsip utama piutang dagang.
·         Melekatkan modul audit untuk mengidentifikasi transaksi-transaksi yang tidak biasa untuk pengujian substansif.




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Risiko khusus pada sistem TI meliputi: Risiko pada perangkat keras dan data, Jejak audit yang berkurang, dan Kebutuhan akan pengalaman TI dan pemisahan tugas TI
Pengendalian umum diterapkan pada semua aspek dalam fungsi TI, termasuk pengaturan TI, pemisahan tugas-tugas TI, pengembang sistem, pengamanan fisik dan online terhadap akses pada perangkat lunak, perangkat keras dan data terkait, rencana cadangan dan kontijensi jika terjadi kondisi darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya; dan pengendalian perangkat keras. Auditor mengevaluasi pengendalian umum untuk peusahaan secara keseluruhan.
Pengendalian aplikasi di terapkan untuk memproses transaksi-transaksi, seperti pengendalian terhadap pemrosesan penjualan atau penerimaan kas. Auditor harus mengevaluasi pengendalian aplikasi untuk setiap kelompok transaksi atau akun dimana auditor merencanakan untuk mengurangi penilaian risiko pengendaian karena pengendalian TI akan berbeda disetiap kelompok transaksi dan akun .pengendalian aplikasi hanya dapat menjadi efektif jika pengendalian umumnya efektif.
            
B.     SARAN
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar dapat menambah pengetahuan berkaitan dengan dampak teknologi informasi terhadap proses audit. Tak lupa, kami meminta saran dan kritik atas tulisan kami demi melengkapi dan menjadi bahan pertimbangan pada penulisan-penulisan berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Elder.landar J, Beasly. Mark S, Arens. Alfin A, Jusuf. Amir abadi. 2011. Jasa audit dan assurance.Jakarta: Salemba Empat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar