Minggu, 11 Oktober 2015

Nilai Rupiah yang Mengejutkan

Nilai Rupiah yang Mengejutkan



Rupiah kini sudah memuncak ketinggiannya hingga tak sangka harga bahan pokok dan yang lainnya melonjak naik. Nilai tukar rupiah menguat tajam sepekan terakhir setelah didera pelemahan selama berbulan-bulan. Banyak yang terkejut, tetapi sebagian lain menganggukkan dagu karena ada banyak sentimen positif dari domestik yang seharusnya bisa memperkuat nilai tukar rupiah.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate pada Jumat (9/10/2015), nilai tukar rupiah ada di level Rp 13.521 perdollar AS. Posisi nilai tukar rupiah itu menguat hingga 8,78 persen selama sepekan. Jumat pekan lalu, nilai tukar menurut kurs referensi Jisdor berada di posisi Rp 14.709 per dollar AS.

Di pasar valuta asing tunai (spot), nilai tukar rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 13.281 per dollar AS. Di tengah tren penguatan mata uang dollar AS yang terjadi sejak 2 tahun belakangan ini, penguatan nilai tukar rupiah menjadi harapan baru. Hingga September lalu, kita masih gamang karena bank sentral AS, The Fed, tidak juga memberikan kejelasan kapan akan menaikkan suku bunga acuan dari posisi 0,25 persen. Suku bunga acuan itu sudah bertahan selama 7 tahun sejak The Fed membuat kebijakan menggelontorkan likuiditas demi mendorong perekonomian.

Ketidakpastian mengenai kapan dan berapa besar kenaikan suku bunga acuan itu adalah salah satu dari beberapa sentimen pasar global yang menyebabkan terjadinya fenomena 'super dollar', yakni terus menguatnya nilai tukar dollar AS terhadap mayoritas mata uang dunia. Selain faktor suku bunga The Fed, sentimen yang juga mendorong penguatan dollar AS adalah kelanjutan utang luar negeri Yunani dan devaluasi mata uang Tiongkok, yuan.

Pelemahan nilai tukar rupiah meningkatkan risiko pada perekonomian nasional di tengah masih melambatnya tren pertumbuhan produk domestik bruto. Risiko itu meningkat karena utang luar negeri korporasi swasta terus meningkat dan industri manufaktur masih bergantung pada bahan baku impor. Dengan nilai tukar rupiah yang melemah, korporasi swasta harus mengalokasikan dana berdenominasi rupiah yang lebih besar untuk membayar cicilan dan bunga utang luar negeri berdenominasi valuta asing.

 

Data perekonomian AS jugalah yang awalnya memicu pelemahan mata uang dollar AS pekan lalu. Kinerja perekonomian AS selama September lalu hanya menghasilkan 142.000 lapangan kerja baru dari ekspektasi sebanyak 220.000 lapangan kerja baru. Data terbaru itu makin menguatkan sinyal bahwa The Fed akan kembali menunda kenaikan suku bunga acuan tahun 2015 dan mungkin bergeser ke paruh pertama 2016.

Spekulasi itu kemudian menyebabkan banyak investor global kembali ke negara-negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang masih menjanjikan, seperti Indonesia. Itu bisa dilihat dari masuknya lagi modal asing ke pasar sekunder surat utang negara dan pasar modal. Pada saat yang sama, banyak investor mulai menimbang makin seriusnya Pemerintah Indonesia, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan dalam menderegulasi sejumlah kebijakan. Kombinasi faktor AS dan makin positifnya sentimen domestik itu mendorong penguatan rupiah yang sangat tajam.

Penguatan rupiah itu sebetulnya bisa dipahami karena dalam beberapa bulan terakhir, pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi juga oleh faktor spekulasi. Nilai tukar rupiah tidak mencerminkan fundamen ekonomi Indonesia. Hal ini antara lain bisa terlihat dari nilai efektif nilai tukar (REER) rupiah yang berada di level 89 atau tergolong terlalu rendah (undervalue) karena berada di bawah 100. Di posisi Rp 13.800, nilai tukar rupiah masih undervalue. Ketika menyentuh Rp 13.500, rupiah pun masih undervalue. Bank Indonesia masih yakin, nilai tukar rupiah yang mendekati nilai fundamen ekonomi Indonesia itu berada di sekitar REER level 97.

Penguatan rupiah diharapkan tidak hanya terjadi sesaat karena investor pasar global menjual valuta asing dalam bentuk dollar ASuntuk membeli saham di pasar modal Indonesia. Hal ini terlihat dari terus meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir. Diharapkan, penguatan terjadi secara berkelanjutan karena investor makin percaya pada kinerja perekonomian nasional dan pemerintah.

Helikopter Diperkirakan Jatuh Di Danau toba



Helikopter Diperkirakan Jatuh Di Danau toba



Indonesia kembali di rundung musibah, helicopter yang sedang terbang di udara jatuh kembali, memang sudah banyak korban jatuhnya pesawat dan helicopter di setiap tahun.

Helikopter yang dinyatakan hilang kontak, Minggu (11/10/2015) pukul 11.50 WIB di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara saat akan menuju Bandara Kualanamu, diduga jatuh di Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir.

Informasi diperoleh dari boru Samosir, salah seorang warga Mogang, Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir dihubungi melalui telepon seluler, Minggu malam. Kata Samosir, dia mendengar ada suara benturan keras seperti benda jatuh di Onanrunggu.

"Kemungkinan jatuh di Onanrunggu. Ada suara pesawat seperti terbentur keras di arah Nainggolan-Onanrunggu," katanya melalui pesan singkat seluler, Minggu (11/10/2015) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Diperoleh informasi saat ini Polsek Onanrunggu sedang melakukan penyisiran di kawasan yang berdekatan dengan Danau Toba. Ada dugaan helikopter jatuh di perairan danau.

Informasi ini diperkuat dengan keterangan Kapolres Samosir AKBP Eko Suprihanto, yang menyebut pihaknya saat ini sedang berposko di Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir.

Itu dilakukan menyusul informasi yang mereka dapatkan dari warga di Onanrunggu yang kebetulan sedang memancing di perairan danau pada sekitar pukul 12.00 WIB.

"Menurut info dari masyarakat yang sedang memancing di wilayan Onanrunggu, melihat jatuhnya pesawat di arah Tarabintang, Balige," kata Kapolres.

Kapolres AKBP Eko menambahkan, ada kemungkinan helikopter jatuh di tengah perairan Danau Toba, karena setelah warga mendengar dentuman dan terasa ada ombak cukup besar walaupun tidak ada angin dan kapal yang lewat.

"Saya sedang mendirikan posko di pelabuhan Onanrunggu," ujar Kapolres.

Sebagaimana diketahui satu unit helikopter carteran EC 130 dengan nomor registrasi PK BKA lepas landas dari Desa Siparmahan, Kecamatan Harian, Samosir, Minggu (11/10) pukul 11.50 WIB menuju Bandara Kuala Namu Internasional Airpot (KNIA) Medan. Helikopter kemudian hilang kontak.

Helikopter berisi 5 orang tersebut milik PT Penerbangan Angkasa Semesta. Rinciannya, satu orang pilot, satu orang teknisi, dan tiga orang penumpang.  Masing-masing pilot Capt. Teguh Mulyanto, engineer Hari Poerwanto, dan tiga penumpang.

Informasi sementara, helikopter itu dicarter pengusaha asal Samosir yang tinggal di Jakarta Marihad Simbolon. Helikopter tiba di rumah Marihad Simbolon di Desa Siparmahan, Kecamatan Harian, Samosir, Minggu (11/10/2015) pukul 10.30 WIB. Setelah menurunkan Marihad Simbolon dan keluarga, helikopter take offpukul 11.30 dan diperkirakan akan tiba di KNIA, 45 menit berikutnya. Namun, hingga waktunya tiba helikopter tidak terlihat.

Kepulangan Kloter Pertama Jemaah Haji di Pastikan Terlambat






Kepulangan Jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang pertama ke Bandara Internasional Soekarno Hatta dipastikan mengalami keterlambatan hingga 10 jam. Menurut informasi, semula, kloter JKG 01 itu akan diterbangkan dengan pesawat Garuda 7461 pada pukul 08.40, namun belakangan jadwal diubah menjadi 18.40 waktu setempat.

"Jadwal baru JKG 01 akan diterbangkan pada pukul 18.40 waktu Arab Saudi," kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam, seperti dikutip Metrotvnews.com dari Media Center Haji (MCH), di Jeddah, Arab Saudi.

Keterlambatan terjadi lantaran ada persoalan yang menimpa kru Garuda Indonesia yang bertugas. Kru yang terbang dengan pesawat GA 980 (penerbangan reguler) itu mengalami keterlambatan mendarat di Bandara King Abdul Azis (KAA) Jeddah lantaran harus mendarat darurat (divert) di Colombo, Sri Lanka.

Pedaratan darurat disebabkan adanya penumpang, seorang anak kecil asal Arab Saudi yang luka akibat membentur pembatas kursi dan memerlukan pertolongan pertama.

Sesuai dengan aturan penerbangan internasional, kata Nurul, waktu istirahat kru pesawat adalah 18 jam. Karenanya, hal tersebut berpengaruh terhadap penerbangan JKG 01.

Jemaah haji Kloter JKG 01 saat ini ditempatkan di Hotel Norcom Jeddah. "Segala beban biaya akomodasi 440 jemaah JKG 01 ini yang menjadi tanggung pihak Garuda,

Berharap keluarga yang menunggu pemulangan jamaah haji dari tanah suci ke tanah air pun tidak khawatir dengan penundaan ini. Dia juga menambahkan, enam ribu jamaah haji sudah tiba di Indonesia sejak Senin

"Selamat dan semoga Allah menjadikan mereka haji yang mabrur. Kepada mereka yang menjadi haji mabrur tidak ada balasan selain surga,"