KARAWANG, – Untuk membiasakan masyarakat peduli
kebersihan lingkungan,terutama tidak berani membuang sampah di sembarang
tempat, bukan pekerjaan mudah. Perlu waktu buat menjadikan kebiasaan mulia ini
menjadi budaya.
Dan di tengah ‘kegersangan’ generasi anak bangsa yang peduli menjadi pelopor
penciptaan budaya bersih, ternyata di Karawang telah muncul dua komunitas
aktivis lingkungan berbendera Forka DasC dan Citarum Lovers. Mereka berobsesi,
Karawang menjadi kota bersih bukan sekadar slogan. Sehingga kedua komunitas
inipun berani mendeklarasikan tagline gerakannya ‘Bersih Kotaku, Damai Alamku’.
“Jangka panjang gerakan kami, tercemarnya air Sungai Citarum maupun Cibeet yang disumbang oleh 60 persen sampah rumah tangga, dan 40 persen limbah cair industri, kembali bisa steril seperti tempo doeloe. Dimana masyarakat dapat memanfaatkan air kedua sungai besar itu buat mencuci, bahkan mandi tanpa harus takut terkena penyakit akibat pencemaran limbah-limbah tersebut. Bicara hari ini memang seperti mimpi. Tapi kalau kita serius, tidak ada yang mustahil. Saatnya kita mulai,” seru Humas Forka DaC, Yuda.
“Jangka panjang gerakan kami, tercemarnya air Sungai Citarum maupun Cibeet yang disumbang oleh 60 persen sampah rumah tangga, dan 40 persen limbah cair industri, kembali bisa steril seperti tempo doeloe. Dimana masyarakat dapat memanfaatkan air kedua sungai besar itu buat mencuci, bahkan mandi tanpa harus takut terkena penyakit akibat pencemaran limbah-limbah tersebut. Bicara hari ini memang seperti mimpi. Tapi kalau kita serius, tidak ada yang mustahil. Saatnya kita mulai,” seru Humas Forka DaC, Yuda.
Gerakan awal yang dilakukannya, Forka DaC bersama Citarum Lovers mengawali ajakan mulianya ini dengan melibatkan siswa-siswi SMPN 1 Karawang Barat, mahasiswa pecinta alam BSI Karawang, Unsika, serta para simpatisan yang peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan memungut sampah berjamaah di sepanjang jalan By Pass A. Yani depan Mega Mall sampai lapang Karangpawitan, Minggu pagi lalu.
“Gerakan awal yang melibatkan sekitar 200 orang, alhamdulillah kita berhasil
mengumpulkan hingga 200 kilogram sampah. Rencananya, kegiatan ini akan rutin
dilaksanakan setiap hari Minggu sebagai Minggu Bersih atau Mingsih pada saat
car free day. Kita berharap, selanjutnya dapat diikuti oleh seluruh lapisan
masyarakat Karawang, terutama pemerintah daerah turut serta berperan aktif di
dalamnya. Sekaligus kita memohon kepada Pemkab Karawang bersama-sama unsur
kepolisian, waktu car free day dikembalikan seperti dulu. Yaitu dimulai pukul
05.30 WIB sampai berakhir pukul 09.00 WIB. Sekaligus area car free day
diperluas menuju jalan Tuparev,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar