Akibat peristiwa tersebut, 100 orang lebih meninggal dunia.
Aksi tak berperikemanusiaan itu dilakukan dengan serangan simultan berupa bom
bunuh diri di beberapa lokasi padat manusia di Ibu Kota Paris, serta penembakan
acak di Gedung Konser Bataclan, Rue Bichat, Av. de la Republique, Bd. Voltaire,
Rue Charonne, dan Boulevard Beaumarchais.
Dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo hingga Presiden
Amerika Barack Obama mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas
kejadian tersebut. Tage #PrayForParis pun menghiasi dinding media sosial
semenjak peristiwa itu terjadi.
Berikut
fakta-fakta serangan teror tersebut:
Usai
tembaki penonton konser, 3 pelaku meledakkan diri
Serangan teror terjadi beruntun di tujuh lokasi terpisah di
kawasan timur Ibu Kota Paris. Bom meledak di Stadion Stade de France, dua bar
dilempari granat dan ditembaki, satu restoran diberondong senapan mesin.
Penyerangan paling parah terjadi di Gedung Konser Bataclan yang dipenuhi lebih
dari 1.000 anak muda.
Setidaknya tiga orang diketahui menyerbu Gedung Bataclan yang
sedang menggelar konser. Pelaku juga memberondong kerumunan 1.000 penonton
selama nyaris 15 menit. Di lokasi ini, jatuh korban tewas paling banyak.
Gedung Bataclan jaraknya sangat dekat dengan Kantor Redaksi
Charlie Hebdo yang Januari lalu diserang kelompok militan. Usai memberondong,
ketiganya pun mengaktifkan bom bunuh diri.
Dikutip dari Antara, tujuh dari delapan pelaku teror Paris,
Prancis ini mengenakan rompi atau pun sabuk bom dalam serangan yang menewaskan
setidaknya 120 orang.
Kantor berita AFP melaporkan, Sabtu (14/11), salah satu
korban yang selamat dari penembakan, membeberkan identifikasi pelaku. Perempuan
itu tidak menjelaskan bagaimana ciri-ciri fisik tiga lelaki bersenjatakan AK-47
itu, namun para pelaku berkali-kali berteriak dalam Bahasa Prancis, "Ini
untuk Suriah, ini untuk Suriah!".
Sejauh ini delapan pelaku tewas, tujuh meledakkan dirinya
sebelum ditangkap polisi Paris, sementara satu lainnya ditembak polisi.
Pengakuan
pilu penonton konser di Paris saat diserbu teroris
Korban tewas terbanyak dari serangan beruntun di Ibu Kota
Paris, Prancis, tadi malam adalah anak muda yang mendatangi konser band rock
asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal, di gedung konser Bataclan.
Pierre Janaszak (35) adalah penyiar TV yang sedang berada di
Gedung Bataclan. Dia ingat betul bagaimana kondisi hiruk pikuk ketika terdengar
tembakan pertama kali.
"Mereka menembaki siapapun, tidak berhenti. Seingat saya
tembakan terus terjadi selama 10 menit," kata Pierre.
"Jasad bergelimpangan di mana-mana, darah di
mana-mana," kata lelaki yang bersama dua orang lain bersembunyi di toilet
ini selama kejadian sambil menangis.
Saksi lain, kepada AFP, mengatakan salah satu pelaku
meneriakkan motif mereka sembari menembak para korban. Pelaku berbicara dalam
bahasa Prancis.
"Ini semua salah (Presiden) Hollande, dia seharusnya
tidak ikut terlibat di Suriah. Ini untuk Suriah," kata saksi itu menirukan
ucapan pelaku.
Satu pelaku
teror Paris dikhawatirkan belum tertangkap
Mark Colclough, saksi mata tragedi serangan beruntun di Ibu
Kota Paris, Prancis, Jumat (13/11) malam masih ingat betul sosok salah satu
pelaku. Teroris itu memakai pakaian serba hitam, menutup wajah, bersenjata
lengkap, memakai baju rompi mirip SWAT, serta celana kargo hitam, lalu masuk
bar di seberang jalan tempatnya nongkrong.
Seperti dilansir the Guardian, Sabtu (14/11), pelaku sangat
profesional dalam menembak. Pelaku bertangan kidal, menembak tepat di kepala
setiap korbannya tanpa menyia-nyiakan peluru.
"Tiga atau empat kali tembakan dan semuanya fatal,"
kata Mark.
"Bayangkan sosoknya seperti tentara profesional. Memakai
baju serba hitam, begitu pula sepatunya, dan menenteng senapan mesin,"
imbuh warga negara Inggris ini.
Mark termasuk saksi yang dipanggil Kepolisian Paris untuk
menceritakan kronologi serangan di Rue de La Fointaine. Ada enam lokasi lainnya
di Ibu Kota Prancis yang mengalami teror serupa, dengan korban jiwa lebih
banyak. Lokasi paling parah diserang adalah Gedung Konser Bataclan, yang mana
di sana 112 orang tewas karena diberondong senapan disusul aksi tiga pelaku
meledakkan diri.
Mark mengaku takut karena polisi mengatakan penembak di Rue
de La Fointaine tidak termasuk delapan tersangka teror yang sudah dinyatakan
tewas.
"Mereka mengatakan kemungkinan penembak yang saya lihat
belum diringkus. Polisi mengingatkan saya agar tidak berada di luar rumah tanpa
alasan," tuturnya.
ISIS
mengaku bertanggungjawab
Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) resmi mengaku
bertanggungjawab atas serangan teror di Ibu Kota Paris, Prancis, yang
menewaskan 120 orang. Jumlah korban tewas sebelumnya disebut mencapai 158,
telah direvisi oleh otoritas keamanan Prancis.
Keterangan tertulis ISIS disebar ke media massa Prancis,
Sabtu (14/11). Dalam surat berbahasa Prancis itu, militan khilafah menyatakan
Prancis sejak beberapa bulan ini sudah menjadi "target utama
operasi."
ISIS menjelaskan serangan ke Paris dilancarkan militan
kiriman mereka, sebagai balasan atas kebijakan Negeri Anggur mengirim jet
menghancurkan markas mereka di Suriah.
"Prancis berani menghina kekalifahan dengan mengirim
pesawat-pesawat mereka ke Suriah. Kekhalifahan Islam kini meruntuhkan
kesombongan mereka di Paris. Serangan ini cuma awal dan peringatan bagi kaum
kafir untuk menjadi pelajaran," demikian kutipan pernyataan ISIS yang
disebar Al Hayat Media Centre, sayap propaganda para militan.
Pendukung ISIS sejak dini hari tadi sudah merayakan
penyerangan di Paris lewat Twitter, namun belum ada pengakuan resmi. Korban
selamat pun melaporkan ada teriakan "ini semua demi Suriah!" dari
salah satu pelaku penembakan.
Klaim ISIS dibenarkan Presiden Francois Hollande yang segera
menggelar jumpa pers di Istana Elycee, pagi ini waktu setempat. "Kejahatan
keji tadi malam dilakukan oleh pasukan jihadis ISIS untuk melawan Prancis.
Kejahatan ini dirancang dan dikendalikan dari luar negeri," imbuh
Hollande.
Kedubes
Prancis di RI tutup 3 hari
Duta Besar Prancis untuk Indonesia Corinne De Breuze
menyatakan telah ada instruksi dari Presiden Francois Hollande, bahwa negaranya
menggelar masa berkabung nasional tiga hari. Peringatan ini untuk mengenang 120
korban tewas serangan teror beruntun di Ibu Kota Paris, tadi malam.
"Hari ini Presiden Francois Hollande mengumumkan tiga
hari berkabung nasional. Menyikapi edaran itu, Kedutaan Prancis dan segala
instansi resmi perwakilan Prancis di Indonesia akan libur selama tiga hari ke
depan," kata De Breuze dalam jumpa pers di Gedung IFI, Kawasan Thamrin,
Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).
Dubes De Breuze berterima kasih setelah publik Indonesia
berbondong-bondong mengucapkan belasungkawa dan dukungan kepada warga Paris
yang sedang berduka akibat teror keji tersebut. Dukungan moril itu menurutnya
muncul dari pelbagai saluran, termasuk jejaring sosial.
Dia sekaligus mengapresisasi kesigapan Kepolisian RI yang
menambah jumlah personil mengamankan Kedubes Prancis di Jakarta.
"Dapat anda lihat sendiri di depan kedutaan maupun
Institute Franais Jakarta dan Bali, telah terdapat tambahan tenaga pengamanan
dari Kepolisian Indonesia. Kami sangat berterima kasih atas dukungan ini,"
tutupnya.
Pasca teror
Paris, ditemukan paket mencurigakan di Bandara Gatwick
Seorang pria ditangkap di Bandara Gatwick London, Sabtu waktu
setempat. Pria itu ditangkap setelah ditemukan paket mencurigakan beberapa jam
setelah serangan di Paris yang diklaim dilakukan oleh ISIS.
"Pihak kepolisian dipanggil sekitar 09.30 waktu
setempat, Sabtu, setelah tindakan mencurigakan oleh seorang pria yang membuang
benda di bandara. Orang itu ditangkap," kata polisi di Sussex selatan.
Akibat kejadian itu, penjinak bom disiagakan di lokasi.
Selain itu, pihak bandara menambah jumlah staf untuk mengawasi para penumpang.
"Saat ini kami sedang menyelidiki insiden dan terlalu
dini untuk mengatakan kemungkinan benda tersebut," kata inspektur detektif
Nick Mei.
"Namun, mengingat peristiwa di Paris pada Jumat malam,
ada kepekaan yang tinggi di sekitar insiden tersebut. Orang-orang harus
menyadari seperti biasanya jika ada tindakan mencurigakan," kata Nick
menambahkan dilansir Antara.
Gatwick merupakan salah satu bandara tersibuk di Inggris yang
menangani 39 juta penumpang bepergian ke 200 destinasi setiap tahunnya. Pihak
keamanan Inggris dalam siaga tinggi menyusul serangan menimpa konser rock,
restoran dan stadion sepak bola nasional Prancis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar